Saat tahun baru imlek, umat biasanya akan saling mengunjungi untuk mengucapkan selamat tahun baru. Tetapi yang jarang diperhatikan orang adalah saat seminggu sebelum imlek, tepatnya tanggal 24 bulan 12 atau ‘Er Shi Si Shang Wang’ adalah hari persaudaraan. Bagi yang memiliki kemampuan ekonomi, atau rejeki yang lebih wajib mendermakan sebagian hartanya untuk membantu saudara-saudaranya agar bisa bersama- sama merasakan kegembiraan tahun baru. Pada hari ini klenteng- klenteng melaksanakan sembahyangan Coo Kun, atau disebut juga sembahyang mengantar naiknya dewa dapur dan para suci berangkat menghadap Tian, untuk melaporkan kejadian- kejadian di dunia ( Sung Sen/ Sang Sin).
Sehari sebelum tahun baru Imlek, di rumah umat- umat KongHuCu yang mempunyai meja abu leluhur melaksanakan sembahyang akhir tahun. Sembahyangan ini dilaksanakan antara jam 11.00 sampai dengan jam 13.00.
Sesaat sebelum pergantian tahun antara jam 23.00 sampai 01.00 umat bersembahyang ke hadirat Tuhan yang Maha Esa seraya memohon pengampunan atas segala kesalahan yang dilakukan selama setahun berlalu (sembahyang Yuang Dan/ Gwan Tan).
Pada hari ke-4 bulan pertama kembali umat klenteng melaksanakan sembahyang menyambut datangnya kembali Coo Kun, sembahyangan ini disebut Ciek Sen.
Seminggu setelah tahun baru umat kembali melakukan sembahyang ‘Sujud dan Prasetya’ kepada Tian, serta berjanji akan menjalani hidup sesuai dengan jalan suci yang telah difirmankan-Nya. Sembahyangan ini dinamakan Jing Tian Gong/ King Di Kong, yang dilaksanakan tengah malam antara jam 23.00 sampai dengan 01.00 di tempat ibadah maupun di rumah. Sembahyang ini merupakan salah satu dari 4 sembahyang kepada Tian yang diserukan dalam Kitab Shi Jing (Sembahyang: Yue, Ci, Zheng, Chang).
Yang paling akhir dari serangkaian acara di tahun baru Imlek adalah pada tanggal 15 bulan pertama, yaitu sembahyang Shang Yuan/ Siang Gwan atau disebut juga sembahyang Cap Go Me. Sembahyang ini merupakan sembahyang penutup dari rangkaian upacara tahun baru Imlek. Di jaman dahulu ini adalah pertanda bahwa keesokan hari harus dimulai pekerjaan (turun ke sawah).
Demikian rangkaian upacara sembahyang di tahun baru Imlek yang dilaksanakan umat- umat klenteng, khususnya KongHuCu. Selain mempunyai makna agamais, perayaan ini mempunyai makna sosial dan tentu saja makna budaya, tradisi yang dilakukan masyarakat TiongHoa juga oleh masyarakat di berbagai Negara.
0 comments:
Post a Comment